Menjamu bintang pada kepalan tangan setengah genggam.
Waktu bulan menyelinap diantara tumpukan belati sakti.
Yang terhunus melalui bingkai kalimat para gelandangan yg mengatur nafas.
Sembah menghampar sajadah bersujud dalam takorrub mu.
Mengulang mimpi di perempatan siulan malam.
Lalu terbelenggu dalam tangisan brdarah para kisana.
Di bantaran malu menepikan sejenak.
Tentangmu para pasukan di medan takwa.
regal jal-jol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar